Risiko dalam arti kemungkinan kerugian dalam asuransi dapat
dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
a.
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
Risiko Murni atau Pure Risk adalah risiko
yang bila terjadi dapat mendatangkan kerugian saja dan tidak dapat menimbulkan
keuntungan. Misalnya risiko kebakaran, bila terjadi kebakaran, hanya akan
menimbulkan kerugian dan tidak mendatangkan keuntungan. Pada umumnya risiko
murni ini dapat diasuransikan.
Risiko Spekulatif adalah risiko yang
apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian sekaligus mendatangkan keuntungan.
Misalnya risiko pemasaran, risiko produksi, risiko keuangan dan risiko-risiko
usaha lainnya.
b.
Risiko Dinamis dan Risiko Statis
Risiko dinamis yaitu risiko-risiko yang
timbul akibat dari suatu keadaan yang terus berubah, seperti keadaan sosial yang
berubah, perubahan lingkungan, perubahan teknologi dan sebagainya.
Risiko statis adalah risiko-risiko yang
selalu ada walaupun tidak terjadi perubahan keadaan, misalnya risiko kebakaran.
Risiko kebakaran tetap ada walaupun kehidupan masyarakat tidak berubah. Pada umumnya
risiko statis ini digolongkan sebagai pure risk.
c.
Risiko Fundamental dan Risiko Khusus
Risiko fundamental adalah risiko yang
menyangkut rakyat banyak, seperti risiko dinamis dan risiko statis fenomenal, misalnya
gempa bumi, letusan gunung berapi dan sebagainya.
Risiko khusus adalah risiko yang mengancam
orang perseorangan, seperti kebakaran. Istilah risiko khusus juga dipakai dalam
arti bahaya lain selain kebakaran yang diasuransikan sebagai tambahan.
d.
Risiko Perseorangan dan Risiko Kebendaan
Risiko perseorangan ialah risiko murni yang
dapat menimpa manusia, seperti kematian dan risiko kehilangan mata pencaharian
akibat lanjut usia, sakit maupun pengangguran.
Risiko kebendaan adalah risiko yang dapat
menimpa benda seperti rumah, pabrik, kendaraan bermotor dan sebagainya. Risiko tersebut
dapat terdiri dari risiko kebakaran, kerusakan, gempa bumi, banjir dan sebagainya.
e.
Risiko Subyektif dan dan Risiko Obyektif
Risiko subyektif dapat diartikan sebagai
ketidakpastian secara psikologis dimana lebih bersumber pada tingkah laku,
mental, pengalaman ataupun pandangan hidup dari orang yang bersangkutan.
Risiko obyektif dapat diartikan sebagai
penyimpangan secara relatif antara kenyataan dengan kemungkinan terjadinya
kerugian tersebut, dimana pengukuran diadakan untuk jangka waktu yang cukup besar
jumlahnya, sehingga secara statistik dapat diukur kemungkinannya secara lebih
wajar dan tepat.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://lolypopblossom.blogspot.com/2011/10/manajemen-risiko-dan-asuransi.html
No comments:
Post a Comment