Struktur pasar adalah
karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di
dalam pasar. Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk,
ukuran perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
Dalam teori
ekonomi mikro, struktur pasar dibagi dalam empat macam bentuk, yaitu:
1. Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah
struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat
banyak. Banyak pesaing. Bila produsen pada pasar persaingan ingin mendapat
keuntungan atau profit maksimum, tidak bisa dilakukan, karena harga ditentukan
oleh pasar. Produsen hanya sebagai price taker.
Profit maksimum atau P maks
tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka
Pendek, ada 2 (dua) kemungkinan yang dapat dilakukan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
a. Perusahaan akan berusaha
untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas MC=MR,dengan tujuan
mendapatkan laba maksimum. MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal
Revenue), pada pasar persaingan sempurna MR=AR=P-
b. Bila tidak memungkinkan alternatif 1
diatas, karena harga tergantung pasar, maka perusahaan akan berusaha
untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas AVC=MR, dengan
tujuan meminimumkan kerugian. Kerugian yang diderita adalah sebesar Q
kali AFC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka
Panjang, dan menjaga agar tetap bertahan (exist)
makapaling tidak ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan perusahaan pada
pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
a. Perusahaan haus beroperasi atau
berproduksi ssebaik mungkin (as best as possible) dengan
tujuan agar dapat beroperasi dengan optimal. Tetap diusahakan beroperasi pada
saat MR=AR=P >> untuk ini perlu diusahakan
biaya marjinal jangka panjang mendekati biaya marjinal jangka penndek (SMC=LMC)
b. Jangan sampai mengalami kerugian
yang membuat usaha berhenti. Hal ini diusahakan agar perusahaan
dapat mengganti berbagai peralatan produksi yang sudah tidak layak, namun
diusahakan agar biaya rata Rata perunit jangan
sampai melebihi harga jual –> ATC= P
c. Mencari alternatif usaha yang baru,
sehingga dapat menikmati keuntungan optimal dalam jangka pendek
selanjutnya. Karena usaha yang dijalankan saat ini sudah tidak mungkin
lagi menghasilkan laba ekonomis.
Contoh pasar persaingan sempurna antara
lain, yaitu pasar hasil-hasil produksi pertanian, pasar industri kerajinan
tangan oleh rakyat, pasar tenaga kerja pelaksana, bursa efek, pasar uang dan
pasar modal, barang konsumsi hasil industri rumah tangga dan sebagainya.
2.Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan
tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen
yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga
model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar
persaingan monopolistik dan oligopoli.
·
Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah
struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang
membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen
mampu membuat perbedaan-perbedaan pada produknya (differensiasi produk)
dibandingkan produsen lain.
Pasar monopolistik adalah pasar dengan
produsen sangat banyak, hanya saja produk yang dihasilkan berbeda (tidak
seragam), atau unik. Banyak pesaing, namun produknya berbeda beda. Bila
produsen pada pasar persaingan ingin dapat keuntungan atau profit
maksimum, masih bisa dilakukan, karena harga dapat dipengaruhi oleh produsen.
Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks
tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka
Pendek, perusahaan pada pasar persaingan monopolistik ini,
yaitu: Perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau
berproduksi sampai batas MC=MR, dengan tujuan mendapatkan
laba maksimum –> MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue),
pada berbagai bentuk pasar (termasuk pasar persaingan monopolistik).
Contoh pasar persaingan monopolistik
antara lain, yaitu pasar obat-obatan, pasar barang ritel seperti sabun,
shampoo, pasta gigi, kosmetik, dan sebagainya. Di Indonesia, pasar kosmetik
dikuasai oleh beberapa produsen yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu.
·
Pasar Monopoli
Di pasar ini, hanya ada satu produsen.
Tidak ada pesaing, dipasar sendirian. Bila produsen yang monopolis
ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan
jalan menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat.
Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks
tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Kerugian masyarakat karena
Pasar Monopoli:
a. Berkurang atau memburuknya efisiensi
dan daya saing ekonomi nasional
b. Berkurang atau hilangnya
sebagian kesejahteraan masyarakat
Pemerintah sebagai eksekutif penyelenggara
negara, bertugas melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan
dengan pasar monopoli ini, yang dirugikan adalah masyarakat konsumen, dan ekonomi
nasional secara keseluruhan, maka pemerintah perlu melakukan
langkah mempengaruhi pasar (market intervention), melalui:
a. Penetapan harga tertinggi (Ceiling
Price)
b. Menjaga kelancaran distribusi barang
dan jasa (distribution channel)
Manfaat dari Pasar
Monopoli:
a. Monopoli untuk
menekan biaya produksi
b. Monopoli untuk
menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat terbatas
Contoh pasar monopoli antara lain,
yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan di
Indonesia yang menyediakan kebutuhan listrik di Indonesia.
·
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar
dimana hanya ada beberapa produsen. Hanya ada beberapa
pesaing. Bila produsen yang olipolis ingin dapat
keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan
berkolaborasi (kerjasama) dengan dengan produsen lain menurunkan
supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak
sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks
tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Terbentuknya pasar oligopoly ini
didorong oleh adanya hambatan (barriers) untuk masuk pasar bagi
pemain atau produsen baru. Hambatan untuk masuk pasar yang dihadapi oleh pemain
atau produsen baru ini, antara lain disebabkan oleh paling tidak 2 (dua)
faktor, yaitu:
1. Besarnya Skala
Ekonomis dari industri tersebut
Pada umumnya untuk
industri yang padat modal dan teknologi, seperti industri logam dan
kimia, biasanya memiliki skala ekonomis, atau Titik Impas (Break Event Point)
yang besar.
2. Tingkat
kerumitan (Kompleksitas) pengelolaan usaha yang tinggi
Karena
rumitnya pengelolaan usaha ini, baik dari segi teknologi, jaringan usaha,
pemasok dan sebagainya, menyebabkan tidak banyak pemain atau produsen baru yang
mampu masuk pasar. Hal ini menyebabkan halangan (bariiers) untuk
masuk pasar relatif tinggi.
Karakteristik Pasar Oligopoli:
- Hanya ada sedikit (beberapa) jumlah
produsen atau pemain dipasar monopoli
- Produk yang dihasilkan bisa seragam (homogeen)
atau berbeda (differentiate)
- Relatif tinggi dan terjaganya
loyalitas konsumen
- Relatif tingginya hambatan masuk dan
keluar pasar (Entry and Exit barriers)
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan mengenai Oligopoli antara lain:
a. Produsen pada pasar Oligopoli
dapat melakukan kerjasama dalam mengatur penawaran (Supply). Ini
akan mengarah pada monopoli (melakukan kesepakatan produksi
atau harga, yang dilarang oleh UU namun hal ini dapat
terjadi, bila penegakkan hukum (Law enforcement ) dinegara
tersebut tidak jalan.
b. Masing masing produsen
akan konsentrasi pada kepentingan usahanya. Dengan demikian, maka
bila salah satu produsen melakukan kebijakan produksi, atau harga,
maka selanjutnya bisa terjadi :
- Perusahaan lain tidak bereaksi
(dengan cara yang sama), namun tetap kosentarasi dengan
pasarnya
- Ditanggapi oleh produsen lain,
dalam rangka mempertahankan pangsa pasarnya. Hal
ini membuat kurva Marjinal Revenue (MR) menjadi patah –>
Akan membentuk KINKED CURVE DEMAND
Model Analisis
Perilaku Pasar Oligopoli
Pada pasar
oligopoli berlaku prinsip: Bila salah satu perusahaan di pasar oligopoli
ini membuat kebijakan bisnis yang baru (produksi, harga, promosi dan
sebagainya), maka Perusahaan atau pemain lain akan berreaksi atau
melakukan langkah serupa untuk mempertahankan pangsa pasar (market share)
nya. “Strategic behavior of Oligopolist: Actions taken by firm in
oligopolistic market to plan for and react to competition from
rival firms”.
Dalam
menganalisis pasar Oligopoli ini, sering digunakan pendekatan
teori permainan (Game Theory), misalnya :Prisonner dilemma. teori
pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria tertentu (decision
theory).
Dalam teori
ekonomi mikro, model oligopoli dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Oligopoli
non-kolusif. Terdiri dari model cournot, model bertrand, model chamberlain,
model sweezy, dan model stackelberg.
2) Oligopoli
kolusif. Terdiri dari kartel dan kepemimpinan harga. (A. Koutsoyyianis,
1975:216-253)
Contoh pasar
oligopoli antara lain, yaitu di Indonesia terdapat dengan mudah dijumpai pasar
semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif, dan pasar yang bergerak
dalam industri berat.
Kegagalan pasar
akan terjadi jika terjadi ketidak seimbangan pasar, sehingga produksi dan
konsumsi berada di bawah tingkat keseimbangan pasar, maka surplus sosialnya
(Produsen dan Konsumen surplus) tidak oprimal. Hal ini dapat terjadi karena
behaviour dari pelaku ekonomi yang cenderung memaksimalkan laba (profit) nya
sehingga akan mengakibatkan berkurang atau bahkan hilangnya surplus sosial. Dan
ini merugikan kepentingan publik.
Bila kegagalan
pasar terjadi, maka diperlukan intervensi pemerintah dalam bentuk:
Menetapkan harga
terendah (Floor price): Untuk melindungi produsen.
Menetapkan harga
tertinggi (Ceiling price): Untuk melindungi konsumen.
Mengenakan pajak,
maupun pemberian subsidi.
Seperti yang sudah
disebutkan tadi, bahwa peraturan pemerintah memegang peranan penting dalam
mempengaruhi struktur pasar dan perilaku masyarakat.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/struktur-pasar/