Open Source adalah sebuah sistem baru dalam mendistribusikan software
kepada pengguna dengan memberikan program dan source code nya secara
gratis. Maksudnya, software ini membebaskan source codenya untuk dilihat oleh semua orang
dan membiarkan mereka mengetahui cara kerja software tersebut dan juga
memperbaiki kekurangan - kekurangan yang ada pada software tersebut.
Biasanya software open
source dikembangkan oleh komunitas atau institusi non profit yang
kebanyakan memiliki kemampuan yang sangat baik karena software yang
dibuat dikembangkan secara bersama-sama sehingga masalah atau bug pada
software cepat teratasi dan feedback dari penggunapun lebih cepat
direspon. Salah satu software open source yang terkenal adalah Linux.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi
berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan
pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama
ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk
belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan
menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung
jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Keuntungan dari penggunaan software open source antara lain :
a. Lisensi gratis
Tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian lisensi software dan user tidak terikat pada satu vendor software dan membeli lisensi
b. Keberadaan Bug/Error dapat segera terdeteksi dan diperbaiki
Software tersebut dikembangkan oleh banyak orang ataupun pemakai, karena secara tidak langsung telah dievaluasi oleh banyak pemakai (End-User)
c. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan & mengembakan proyek Open Source
Biasanya proyek Open Source menarik banyak developer. Konsep dalam sebuah proyek Open Source adalah dikembangkan oleh banyak pengembang dan organisasi di seluruh dunia.
d. Pengguna dapat langsung ikut serta dalam pengembangan Program
dikarenakan pengguna memiliki source code
e. Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tanpa menyalahi EULA.
f. Cross Platform dan Compatible
Software Open Source tersedia di berbagai Sistem Operasi contohnya : XAMPP (Software WebServer & Database Management) tersedia di Windows maupun Linux, NetBeans (Software untuk membuat Software Java & Java Mobile) tersedia di Windows maupun Linux, Eclipse (Software untuk membuat Software Android) tersedia di Windows maupun Linux
g. Legal
Tidak melanggar undang-undang hak cipta serta aman dari razia penggunaan dan pembajakan software illegal.
h. Software Open Source bebas dari Malware (Virus/Worm/Trojan) dibanding Software Illegal hasil Crack, Patch ataupun dari Keygen.
i. Tidak menimbulkan kerugian
Jika Software Open Source yang kita gunakan perusahaannya mengalami kebangkrutan, maka tidak menimbulkan kerugian materiil bagi pemakainya, lain halnya pada Software Komersiil, pasti pemakainya harus membeli Software baru.
j. Keahlian akan terasah dengan memakai Software Open Source
k. Dapat menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dengan hasil dari Software yang berlisensi.
Jika dijual maka keuntungan dari penjualan produk lebih besar.
l. Sebagian Software Open Source tidak menguras sumber daya pemakaian komputer.
Kerugian dalam penggunaan software open source adalah:
a. Memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property.
Pada saat ini, beberapa negara menerima Software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah Software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang dapat menggunakan dan memanfaatkan Open Source.
Salah satu keuntungan utama dari gerakan adalah adanya ketersediaan code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu produk saja. Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk dan yang proprietary dan tertutup.
d. Tidak adanya perlindungan terhadap HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
e. Perkembangan Software tergantung dari sekumpulan manusia itu sendiri.
f. Tidak ada garansi dari pengembangan, sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
g. Kesulitan dalam mengetahui status project
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka
http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2013/04/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan.html
Monday, April 14, 2014
Sunday, April 6, 2014
Sistem Pengenalan Wajah
Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan teknologi yang mampu melakukan pengenalan terhadap suatu obyek tiga dimensi diberbagai bidang kehidupan manusia, maka penelitian dan pengembangan suatu sistem pengenalan wajah tiga dimensi menjadi semakin penting. Pada dasarnya, sistem pengenalan wajah tiga dimensi merupakan sistem pendeteksian untuk menentukan wajah seseorang dengan cara membandingkan sebuah citra wajah dengan model-model wajah yang telah disimpan sebelumnya.
Sistem pengenalan obyek tiga dimensi dapat dibuat dengan menggunakan beberapa citra obyek dua dimensi dari beberapa sudut pandang. Hingga saat ini telah banyak dikembangkan metode untuk sistem pengenalan wajah, namun umumnya hanya untuk pengenalan terhadap citra wajah 2-D dengan sudut pengamatan frontallsemi frontal.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan sampai dengan pertengahan 1990an ditekankan pada segmentasi satu-wajah darilatar belakang gambar yang simpel atau kompleks. Berbagai pendekatan pada metode ini meliputi: penggunaan template keseluruhan wajah, template berbasis ciri, warna dan jaringan syaraf tiruan. Deteksi wajah otomatis yang telah dilakukan oleh Rowley, dkk. pada tahun 1998 dengan membandingkan metode berbasis ciri dan template-matching. Satu pendekatan berbasis template telah dikaji oleh Yuille, dkk. pada tahun 1992, untuk mendeteksi mata-mata dan mulut pada gambar wajah. Metode deteksi wajah yang lebih baru lagi yaitu dengan satu pendekatan yang didasarkan pada pelatihan sampel-sampel wajah dan bukan wajah (Paul and Michael, 2004, Roberto and Tomaso, 1993).
Beberapa metode yang telah dikembangkan tersebut diantaranya adalah template matching, kombinasi template matching dengan menggunakan ciri, serta template matching dengan transformasi Karhunen-Loeve. Namun dalam implementasinya masih terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kemiripan yang sangat tinggi, serat adanya pengaruh dari perubahan dalam hal pencahayaan, ekspresi, sudut pengamatan, serta penggunaan aksesori tambahan untuk citra wajah yang sama sekalipun.
Tahap Pengenalan Wajah Melalui Klasifikasi Gender
Dalam pengenalan wajah, kita dapat melakukan klasifikasi wajah terhadap gender. Banyak metode yang dapat digunakan untuk klasifikasi wajah terhadap gender, penelitian-penelitian klasifikasi gender diantaranya :
a. Feature Based Information[Buchala, 2004]
b. HyberBF Networks [Brunelli]
c. Support Vector Machines [Moghaddam, 2000]
d. Automatic face detection anda Clasification by Gender [Chandan Ghosh-9949107 dan P. Kranthi Kiran-9949108]
Penerapan Sistem Pengenalan Wajah
Pengenalan wajah adalah salah satu teknologi biometrik yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem security selain pengenalan retina mata, sidik jari dan iris mata. Ada beberapa macam metoda pengenalan wajah yang umum digunakan dalam penelitian beberapa diantaranya adalah neural network, jaringan syaraf tiruan, neuro fuzzy adaptif dan eigenface.
a. Absensi Kuliah Berbasis Identifikasi Wajah
Pengenalan wajah diimplementasikan sebagai aplikasi absensi kuliah berbasis identifikasi wajah. Aplikasi ini dibuat agar sistem absensi perkuliahan menjadi efisien, efektif dan tehindar dari kecurangan dlaam pencatatan absensi perkuliahan.
Metode yang digunakan adalah Metode Gabor Wavelet, tujuannya adalah untuk memunculkan ciri-ciri khusus dari citra wajah yang telah dikonvolusi terhadap kernel.
b. Penerapan Sistem Pengenalan Wajah di Airport Jepang
Sebuah sistem pengenalan wajah yang canggih mulai diperkenalkan dan di tes di pintu gerbang keimigrasian di bandar udara Haneda, Narita dan Kansai. Dalam tes tersebut, wajah-wajah para wisatawan yang masuk dan keluar akan diperiksa secara otomatis dan langsung dicocokan terhadap foto paspor serta sidik jari mereka dengan yang ada di data kantor imigrasi. Sistem komputer ini dimaksudkan untuk mempercepat kinerja keimigrasian dan memperpendek antrian yang ada.
c. Mesin Penjual Rokok
Jepang mempunyai cara untuk mencegah anak-anak membeli rokok, salah satu yang diusulkan adalah menggunakan sistem pengenalan wajah. Mesin otomatis penjual rokok akan mengukur keriput, kerutan di pojok mata, dan kekendoran kulit untuk menilai apakah pembelinya sudah cukup umur.
Umur minimum untuk merokok di Jepang adalah 20 tahun dan hal ini dimanfaatkan sebuah perusahaan dengan mengembangkan sistem pengidentifikasi umur pembeli dengan cara mempelajari roman wajah. Pembeli diharuskan memandang ke suatu kamera digital yang terhubung dengan mesin tersebut. Sistem yang dibangun Fujitaka Co. akan membandingkan karakter roman wajah seperti keriput di sekeliling wajah, struktur tengkorak dan kekendoran kulit.
d. Sistem Pembayaran dengan Pengenalan Wajah
Perusahaan Finlandia bernama Uniqul telah mematenkan dan menguji sistem pembayaran baru yang memungkinkan seseorang membayar tagihannya dengan wajah. Ketika saatnya untuk membayar di sebuah pompa bensin atau mall, tidak perlu mengeluarkan kartu kredit, melainkan melihat ke kamera, dan tunggu sampai dikonfirmasi.
Setelah itu, sistem akan menarik cadangan informasi orang tersebut. Uniqul dilengkapi dengan berbagai struktur biaya, dan memungkinkan pengguna membayar dengan PayPal atau dengan kartu kredit biasa. Rencana pembayaran dibagi oleh jarak. Tingkat pertama dilaporkan dengan $ 1 per bulan, dan meluas ke jarak 1 sampai 2 kilometer radius dari titik yang dipilih pengguna. Tingkat kedua biaya lebih dari $ 9 per bulan, dan mencakup area yang lebih luas. Tingkat tergantung pada jumlah terminal di daerah, dan luas wilayah yang akan membuat semakin tinggi harga. Layanan ini rencananya akan diluncurkan di wilayah Helsinki dengan segera.
Lina, Benyamin Kusumoputro. Sistem Pengenalan Wajah 3-D Menggunakan Penambahan Garis Ciri pada Metode Perhitungan Jarak Terpendek Dalam Ruangan Eigen, Universitas Indonesia, Universitas Tarumanegara.
Farida. Pengklasifikasian Gender dengan Menentukan Titik-Titik Penting pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Matlab 6.5, Universitas Gunadarma.
Agus Kurniawan, Akuwan Saleh, Nana Ramadijanti. Aplikasi Absensi Kuliah Berbasis Identifikasi Wajah Menggunakan Metode Gabor Wavelet, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Abdul Fadlil, Surya Yeki. Sistem Verifikasi Wajah Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization, Universitas Ahmad Dahlan.
http://www.jepang.net/2012/08/airport-menerapkan-sistem-pengenalan.html
http://webwib.com/sistem-pembayaran-dengan-pengenalan-wajah/
http://www.memobee.com/keunikan-mesin-penjual-rokok-di-jepang-7837-eij.html
Subscribe to:
Posts (Atom)