Game
online anak adalah produk dari pesatnya perkembangan teknologi. Roda
teknologi berputar dengan cepat tanpa ada yang bisa menghentikan. Bergulir
secara terus menerus ke arah yang tak seorangpun dapat mengendalikan. Banyak
keuntungan yang diberikan oleh teknologi. Tidak sedikit pula kemudahan yang
ditawarkan oleh kecanggihan teknologi. Keuntungan dan kemudahan tersebut
diiringi pula dengan berbagai dampak negatif dari perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi mampu menggeser budaya masyarakat. 10 tahun
lalu, halaman-halaman rumah masih diramaikan oleh suara anak-anak yang sedang
bermain. Gobak sodor, petak umpet, engrang hanya sebagian kecil contoh
permainan yang biasa dimainkan anak-anak kala itu. Keramaian anak-anak di
halaman seperti itu jarang ditemui lagi saat ini. Keriuhan anak-anak ketika
bermain, bergeser dari halaman ke depan komputer atau handphone. Game online
anak adalah magnet yang menarik anak-anak dari dunia nyata ke dunia maya.
Game online semakin populer dikalangan anak-anak dengan beragam
permainan yang disajikan. Banyaknya pilihan game
online, menjadikan anak betah berlama-lama memainkannya. Mencobanya satu
persatu permainan dan berselancar di dalamnya. Didukung rasa ingin tahu yang
tinggi yang dimiliki anak-anak, jadilah game online
menjadi candu untuk terus berpetualang di dalamnya.
Perkembangan teknologi dengan game
online-nya tidak dapat dikambing hitamkan atas kondisi kecanduan terhadap game online anak. Karena sebuah
keniscayaan bahwa sisi positif dan negatif akan selalu berjalan beriringan.
Yang perlu dilakukan orang tua adalah mempersiapkan anaknya untuk menghadapi
sisi positif maupun negatif perkembangan teknologi, sehingga anak tidak menjadi
korban perkembangan teknologi.
Game anak online berimplikasi positif melalui hiburannya, sehingga
dapat meredakan stress akibat tekanan yang dialami anak. Selain itu, bermain
game online mengajarkan anak untuk berkonsentrasi. Tetapi di sisi lain, game online menimbulkan implikasi
negatif yang jauh lebih banyak terhadap perkembangan anak.
Jika sebelumnya, bermain di
halaman melibatkan aktivitas fisik sehingga anak menjadi lebih sehat, pada saat
bermain game online hampir tidak ada aktifitas fisik yang berarti. Game online
sering kali menjadikan anak lupa waktu dan melakukan pemborosan.
Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir kalau anaknya
kecanduan mainan ini. Namun, sebagian orang tua juga banyak yang menganggap
keberadaan mainan anak online ini
berpengaruh positif terhadap perkembangan anak mereka.
Sekalipun game online
memiliki pengaruh yang baik bagi anak-anak, namun bukan berarti mereka bisa
bermain sesukanya. Evangeline Suaidy, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati,
mengungkapkan bahwa anak-anak juga harus diberi batasan waktu saat bermain.
"Sesuatu yang berlebihan pastinya tidak baik. Pembatasan
waktu ini bertujuan untuk menghindarkan anak keranjingan bermain game khususnya
game online,"
Menurutnya, game
berguna untuk menghilangkan kejenuhan anak saat belajar. Namun bermain game online cukup dilakukan
beberapa jam saja dalam sehari. Idealnya, anak boleh bermain game ini sekitar satu jam saja.
"Jika sudah bemain lebih dari satu jam setiap hari, maka sudah termasuk
dalam kategori kecanduan game,"
jelasnya.
Banyak sekali dampak negatif mainan anak online ini jika penguunaan game ini tidak melalui arahan atau pendampingan
orang tua secara benar. Selain berdampak terhadap kepekaan sosial anak, karena
dengan adanya game ini membuat anak
malas bergaul, game ini juga
berdampak negatif terhadap perkembangan atau kesehatan fisik anak. Untuk itu
para orang tua harus jeli dan bijaksana terhadap perkembangan teknologi,
khususnya bagaimana seharusnya sikap anak terhadap keberadaan mainan
anak online ini.
Ada beberapa efek negatif dari kecanduan game pada anak-anak, antara lain:
1. Agresif
Anak-anak yang sudah kecanduan game biasanya akan memiliki perilaku yang lebih agresif. Eva mengungkapkan, anak-anak tidak akan memerhatikan lingkungan sekitarnya karena terlalu asyik dengan permainannya. Ketika mereka sudah mulai asyik dengan dunianya, mereka tidak akan mau terganggu oleh berbagai macam hal yang terjadi di sekitarnya. "Ini semua terjadi karena yang ada di pikiran mereka hanyalah ingin terus bermain dan memenangkan game-nya," tukasnya.
Anak-anak yang sudah kecanduan game biasanya akan memiliki perilaku yang lebih agresif. Eva mengungkapkan, anak-anak tidak akan memerhatikan lingkungan sekitarnya karena terlalu asyik dengan permainannya. Ketika mereka sudah mulai asyik dengan dunianya, mereka tidak akan mau terganggu oleh berbagai macam hal yang terjadi di sekitarnya. "Ini semua terjadi karena yang ada di pikiran mereka hanyalah ingin terus bermain dan memenangkan game-nya," tukasnya.
Selain itu, terlalu asik bermain game juga akan membatasi pergaulan sosial mereka
dengan orang lain. Mereka jadi enggan untuk berkumpul dan bermain dengan
keluarga atau teman-temannya, atau bahkan tidak mau bergantian meminjamkan
mainannya kepada orang lain.
2. Tidak bertanggung jawab
Ketika anak sudah kecanduan game, mereka tidak akan mau memikirkan hal-hal lainnya. Saat pulang sekolah mereka langsung memikirkan game, dan bisa melupakan kewajiban dan tanggung jawab mereka seperti membuat PR, belajar, bahkan bisa lupa makan.
2. Tidak bertanggung jawab
Ketika anak sudah kecanduan game, mereka tidak akan mau memikirkan hal-hal lainnya. Saat pulang sekolah mereka langsung memikirkan game, dan bisa melupakan kewajiban dan tanggung jawab mereka seperti membuat PR, belajar, bahkan bisa lupa makan.
3. Tidak realistis
Saat kecanduan, pikiran mereka akan teracuni dengan berbagai aplikasi dan adegan-adegan dalam game. Bahayanya, ketika sudah kecanduan mereka akan lebih sulit untuk membedakan antara dunia nyata dan game. Misalnya, dalam beberapa game balapan. Di dalam game mereka bisa memiliki banyak nyawa ketika mobil sudah menabrak dan rusak parah, sehingga bisa kembali berjalan seperti biasa. Sedangkan hal ini tidak akan terjadi di dunia nyata. Saat sudah kecanduan terkadang cara berpikir mereka sudah terpengaruh dengan game, dan menganggap hal tersebut juga bisa dilakukan di dunia nyata.
Saat kecanduan, pikiran mereka akan teracuni dengan berbagai aplikasi dan adegan-adegan dalam game. Bahayanya, ketika sudah kecanduan mereka akan lebih sulit untuk membedakan antara dunia nyata dan game. Misalnya, dalam beberapa game balapan. Di dalam game mereka bisa memiliki banyak nyawa ketika mobil sudah menabrak dan rusak parah, sehingga bisa kembali berjalan seperti biasa. Sedangkan hal ini tidak akan terjadi di dunia nyata. Saat sudah kecanduan terkadang cara berpikir mereka sudah terpengaruh dengan game, dan menganggap hal tersebut juga bisa dilakukan di dunia nyata.
4. Kurang fokus
Ketika mereka sudah keranjingan sebuah permainan, mereka hanya akan fokus untuk bermain. Hal ini akan membuat anak lebih sulit untuk fokus pada hal-hal lain, termasuk pelajaran di sekolah. "Ini bisa berbahaya untuk anak-anak karena prestasi mereka akan menurun," jelasnya. Tak hanya itu, Eva juga mengungkapkan, hal ini secara tak langsung juga akan mempengaruhi tingkat kecerdasan otak mereka.
Ketika mereka sudah keranjingan sebuah permainan, mereka hanya akan fokus untuk bermain. Hal ini akan membuat anak lebih sulit untuk fokus pada hal-hal lain, termasuk pelajaran di sekolah. "Ini bisa berbahaya untuk anak-anak karena prestasi mereka akan menurun," jelasnya. Tak hanya itu, Eva juga mengungkapkan, hal ini secara tak langsung juga akan mempengaruhi tingkat kecerdasan otak mereka.
Ada beberapa cara mengatasi
kecanduan game online ini :
·
Atur jadwal anak untuk bermain game online.
Pada anak yang telah menggandrungi game online secara berlebihan, akan sulit
menghilangkan kebiasaannya dalam waktu seketika. Yang dapat orang tua lakukan
adalah mengurangi sedikit demi sedikit waktu anak bermain game online melalui
pembuatan jadwal yang telah disepakati bersama dengan anak.
·
Kontrol akses anak untuk bermain game
online. Jika anak biasa bermain game di rumah, penggunaan komputer atau
handphone harus dipantau. Jika anak biasa bermain game di luar rumah, kurangi
sedikit demi sedikit akses yang dimilikinya untuk pergi menuju tempat-tempat
yang menyediakan game online.
·
Kenalkan anak pada permainan-permainan
kreatif di luar game online. Permainan-permainan kreatif, selain dapat
mengurangi kecanduan terhadap game anak online juga dapat mendukung
perkembangan anak.
·
Rencanakan agenda keluarga. Keluarga
sebagai komponen yang paling sering bersentuhan dengan anak, merupakan
perantara yang efektif untuk mengalihkan perhatian anak dari game online.
Rencanakan agenda-agenda bersama keluarga untuk mengisi waktu luag anak,
menggantikan waktu yang biasa digunakan untuk bermain game online.
·
Menggali minat anak. Selain tertarik
bermain game online, anak pasti memiliki ketertarikan terhadap hal lain.
Alihkan hobi anak untuk bermain game online ke hobi lain yang lebih positif.
Misalnya bermain musik atau olahraga.
Sumber :
No comments:
Post a Comment