Wednesday, January 9, 2013

Kepemimpinan Manajerial

Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada 3 implikasi penting dari definisi tersebut :

a.       Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.
b.      Kepeminpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaanyang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok
c.       Pemimpin dapat mempergunakan pengaruh

Pendekatan-pendekatan studi kepemimpinan

Penelitian dan teori-teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku dan situasional “contingency” dalam studi tentang kepemimpinan.
Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat(traits) yang tampak. Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku (behaviors) pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan  muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana dia berada.
Pemikiran dan penelitian sekarang mendasarkan pada pendekatan ketiga, yaitu pandangan  situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ketiga, yaitu pandangan situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ini menganggap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi, tugas-tugas yang dilakukan,keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi,pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan dan sebagainya. Pandangan ini menimbulkan pendekatan “contingency” pada kepemimpinan, yang bermaksud untuk menetapkan faktor-faktor situasional yang menentukan seberapa besar efektifitas situasi gaya kepemimpinan tertentu.


Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan

Usaha sistematik pertama yang dilakukan oleh para psikolog dan para peneliti lainnya untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat pemimpin. Sebagian besar penelitian-penelitian awal tentang kepemimpinan ini bermaksud untuk :

a.   Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut
b.         Mengidentifikasikan ciri-ciri dan sifat yang dimiliki oleh para pemimpin efektif


Penemuan-penemuan lanjutan tentang sifat-sifat kepemimpinan

Seorang peneliti, Edwin Ghiselli dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :
a.  Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain
b.    Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses
c.       Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir
d. Ketegasan (decisiveness) atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan tepat
e.  Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah
f.     Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi

Sedangkan Keith Davis megikthisarkan 4(empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi :

a.       Kecerdasan
b.      Kedewasaan dan keluasan berhubungan social
c.       Motivasi diri dorongan berprestasi
d.      Sikap-sikap hubungan manusiawi


Pendekatan perilaku kepemimpinan

Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataannya tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Oleh sebab itu pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawab sifat-sifat pemimpin, tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh para pemimpin efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dengan bawahan mereka dan memotivasinya, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat,bagaimanapun juga, perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan. Sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif.
Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan. Teori-teori dan penelitian-penelitian yang paling terkenal adalah
1.                   Teori X dan teori Y dari Douglas McGregor
2.                   Studi Michigan oleh ahli psikolog social Renssis Likert
3.                   Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton
4.                   Studi Ohio State


Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama

1.       Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah
2.       Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial


Gaya-gaya Kepemimpinan

Ada dua gaya kepemimpinan yang telah diidentifikasikan oleh para ahli yaitu :
a.       Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented)
   Manajer berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas yang dilaksanakan sesuai yang diinginkannya
b.      Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented).
  Manajer berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahannya dibanding mengawasi mereka


Sumber :
http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/kepemimpinan/
http://sucistieww.blogspot.com/2012/10/kepemimpinan-manajerial.html

No comments:

Post a Comment