Menurut Stoner, kepemimpinan
manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan
tugasnya. Ada 3 implikasi penting dari definisi tersebut :
a.
Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan
atau pengikut.
b. Kepeminpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaanyang tidak seimbang di antara para pemimpin
dan anggota kelompok
c. Pemimpin
dapat mempergunakan pengaruh
Pendekatan-pendekatan
studi kepemimpinan
Penelitian dan teori-teori
kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan,
perilaku dan situasional “contingency” dalam studi tentang kepemimpinan.
Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi
sifat-sifat(traits) yang tampak. Pendekatan
kedua bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku (behaviors) pribadi
yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Kedua pendekatan ini mempunyai
anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau
memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan
muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana dia berada.
Pemikiran dan penelitian sekarang
mendasarkan pada pendekatan ketiga, yaitu pandangan situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ketiga, yaitu pandangan
situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ini menganggap bahwa kondisi yang
menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi, tugas-tugas yang
dilakukan,keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan
organisasi,pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan dan sebagainya. Pandangan
ini menimbulkan pendekatan “contingency” pada kepemimpinan, yang bermaksud
untuk menetapkan faktor-faktor situasional yang menentukan seberapa besar
efektifitas situasi gaya kepemimpinan tertentu.
Pendekatan sifat-sifat
kepemimpinan
Usaha sistematik pertama yang
dilakukan oleh para psikolog dan para peneliti lainnya untuk memahami
kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat pemimpin. Sebagian besar penelitian-penelitian
awal tentang kepemimpinan ini bermaksud untuk :
a. Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi
pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut
b.
Mengidentifikasikan ciri-ciri dan sifat yang
dimiliki oleh para pemimpin efektif
Penemuan-penemuan
lanjutan tentang sifat-sifat kepemimpinan
Seorang peneliti, Edwin Ghiselli
dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukan sifat-sifat tertentu yang tampaknya
penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut
:
a. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas
(supervisory ability) atau pelaksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan
dan pengawasan pekerjaan orang lain
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan,
mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses
c.
Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran
kreatif dan daya pikir
d. Ketegasan (decisiveness) atau kemampuan untuk
membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan tepat
e. Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya
sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah
f. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak
tergantung mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau
inovasi
Sedangkan Keith Davis
megikthisarkan 4(empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan
kepemimpinan organisasi :
a. Kecerdasan
b. Kedewasaan
dan keluasan berhubungan social
c. Motivasi
diri dorongan berprestasi
d. Sikap-sikap
hubungan manusiawi
Pendekatan perilaku
kepemimpinan
Pendekatan-pendekatan kesifatan
dalam kenyataannya tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan
efektif. Oleh sebab itu pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari
jawab sifat-sifat pemimpin, tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan
oleh para pemimpin efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana
mereka berkomunikasi dengan bawahan mereka dan memotivasinya, bagaimana mereka
menjalankan tugas-tugas dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat,bagaimanapun
juga, perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan. Sehingga individu-individu
dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu
memimpin lebih efektif.
Pendekatan perilaku memusatkan
perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya
kepemimpinan. Teori-teori dan penelitian-penelitian yang paling terkenal adalah
1.
Teori X dan teori Y dari Douglas McGregor
2.
Studi Michigan oleh ahli psikolog social Renssis
Likert
3.
Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton
4.
Studi Ohio State
Fungsi-fungsi
Kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas
orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertama pendekatan perilaku
kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam
kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus
melaksanakan dua fungsi utama
1. Fungsi-fungsi
yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah
2. Fungsi-fungsi
pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial
Gaya-gaya Kepemimpinan
Ada dua gaya kepemimpinan yang
telah diidentifikasikan oleh para ahli yaitu :
a.
Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented)
Manajer berorientasi tugas
mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas
yang dilaksanakan sesuai yang diinginkannya
b.
Gaya dengan orientasi karyawan
(employee-oriented).
Manajer berorientasi
karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahannya dibanding mengawasi mereka
Sumber :
http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/kepemimpinan/
http://sucistieww.blogspot.com/2012/10/kepemimpinan-manajerial.html
No comments:
Post a Comment