Ninja biasa dikaitkan dengan sosok yang terampil bela diri,
ahli menyusup dan misterius. Dalam bahasa Jepang, ninja disebut juga Shinobi. Shinobi adalah orang yang bertindak
sebagai mata-mata yang terlatih dalam seni ninjutsu
(seni pergerakan sunyi) Jepang dan professional di zaman ketika para
samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Jepang pada abad ke
12.
Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja
bukanlah pembunuhan, tetapi penyusupan. Jadi keahlian khusus seoran ninja
adalah menyusup dengan atau tanpa suara.
Gerakan ninjutsu sendiri hanya berupa tendangan, lemparan,
patahan dan serangan, serta dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti
bantingan, berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap dan
teknik khusus lainnya.
Sejarah ninja sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan
mereka tersimpan rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.
Hanzo Hattori
merupakan salah satu dari sekian banyak ninja hebat dalam sejarah Jepang.
Hattori Hanzo yang juga dikenal dengan nama Hattori Masanari
lahir pada tahun 1542. Hanzo sering muncul dalam manga dan novel fiksi yang
digambarkan dengan seseorang yang berpakaian serba hitam serta memiliki
kemampuan ninjutsu yang luar biasa.
Hanzo tercatat sebagai anak buah andalan sekaligus sahabat
dari Tokugawa Ieyasu (salah seorang shogun Jepang) yang sangat setia. Kemampuan
psychokinesis dan psychomancy yang dikuasai oleh Hanzo sehingga dapat memprediksikan
taktik serta kekuatan lawan secara akurat menyebabkan ia mendapat julukan Oni-Hanzo atau Devil Hanzo.
Hattori Hanzo mulai belajar ilmu bela diri pada usia 8 tahun
di Gunung Kurama dan kemudian pada usia 12 tahun ia telah berhasil menjadi
seorang ninja. Di usia 18 tahun, hanzo dengan sukses menggapai posisi master
ninja.
Devil Hanzo meninggal pada tahun 1596 di usianya yang ke 55
tahun. Banyak yang mengatakan Hanzo meninggal karena sakit, tetapi ada juga
yang percaya bahwa Hanzo dibunuh dalam sebuah pertempuran oleh ninja bernama
Fuma Kotaro. Kekuasaan Hanzo diturunkan kepada anaknya, Masanari yang berusia
18 tahun saat ayahnya meninggal. Sayangnya ia tidak menguasai ninjutsu dan
lalai dalam memimpin sehingga para ninja menganggap Masanari tidak pantas
mewarisi nama besar Hattori Hanzo dan mengakibatkan perpecahan. Para ninja yang
memberontak mendesak Masanari untuk turun sebagai pimpinan. Jumlah ninja yang
memberontak memang tidak tercatat dengan jelas, tetapi para sejarawan mencatat pemberontakan
tersebut sebagai salah satu pemberontakan terbesar dalam sejarah Jepang. Klan
Iga yang sebelumnya dipimpin oleh Hanzo akhirnya terpecah menjadi 4 bagian dan
tidak pernah lagi mencapai kejayaan seperti yang pernah diraih oleh Hanzo.
Kini, zaman shogun dan samurai di Jepang memang telah lama
berakhir, namun Jepang masih memiliki satu atau dua orang ninja yang tersisa. Sayangnya
ilmu-ilmu ninja seperti pengintaian secara diam-diam, saat ini telah menuju
akhir.
Sebagian misi mereka bersifat rahasia sehingga hanya sedikit
sekali terdapat dokumen resmi mengenai aktivitas mereka. Peralatan dan metode
yang digunakan oleh para ninja itu diwariskan secara turun temurun hanya
menggunakan perkataan saja.
Dua orang master ninja yang tersisa saat ini, Jinichi Kawakami dari klan ninja Koka dan Masaaki Hatsumi dari klan ninja Togakure sama-sama menyetujui satu hal, yaitu mereka tidak akan
menunjuk siapapun untuk mewarisi ilmu ninja mereka dan menjadi grandmaster
ninja berikutnya.
Jinichi Kawakami
Masaaki Hatsumi
Sumber :
No comments:
Post a Comment