Model referensi OSI
(Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu
software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media
jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI
secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan oleh gambar 2.1
(tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang
dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal
menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer .
Model ini disebut ISO OSI
(Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi
pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem
yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk
ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang
digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer
harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi
tertentu.
3. Fungsi setiap
layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol
internasional.
4. Batas-batas layer
diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup
banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu
layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan
sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan
arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan
dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya
menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi
ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun
standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer
telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
MODEL REFERENSI
TCP/IP
TCP/IP
adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol. Dalam
hal ini TCP bertugas menerima pesan elektronik dengan panjang sembarang
dan membaginya ke dalam bagian-bagian berukuran 64K. Dengan membagi pesan
menjadi bagian-bagian, maka perangkat lunak yang mengontrol komunikasi jaringan
dapat mengirim tiap bagian dan menyerahkan prosedur pemeriksaan bagian
demi bagian. Apabila suatu bagian mengalami kerusakan selama transmisi,
maka program pengirim hanya perlu mengulang transmisi bagian itu dan tidak
perlu mengulang dari awal. Sedangkan IP mengambil bagian – bagian,
memeriksa ketepatan bagian-bagian, pengalamatan ke sasaran yang dituju dan
memastikan apakah bagian-bagian tersebut sudah dikirm sesuai dengan urutan yang
benar. IP memiliki informasi tentang berbagai sekema pengalamatan yang
berbeda-beda.
Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum
model OSI di publikasikan, karenanya
TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai
rujukan. Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer sebagaimana terlihat pada
gambar 4 yaitu:
• Application
• Transport
• Internet
• Network Interface
Application Layer
Aplication layer adalah bagian dari TCP/IP
dimana permintaan data atau servis diproses,
aplikasi pada layer ini menunggu di portnya
masing-masing dalam suatu antrian untuk
diproses. Aplication layer bukanlah tempat
bagi word processor, spreadsheet, internet
browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi
yang berjalan pada application layer
berinteraksi dengan word processor,
spreadsheet, internet browser atau yang lainnya,
Model TCP/IP tidak memiliki session layer dan
presentation layer. Application layer terdapat di puncak model TCP/IP.
Layer ini berisi bermacam-macam protokol tingkat tinggi, yaitu : TELNET,
FTP,SMTP, DNS, HTTP, dan WWW.
Transport Layer
Transport layer menentukan bagaimana host
pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua
host tersebut berkomunikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan
mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya.
Layer yang berada diatas internet layer pada model TCP/IP adalah
transport layer. Ada dua jenis transport layer yaitu Transmission Control
Protocol yang mempunyai fungsi untuk memecah data menjadi paket-paket
dan meneruskannya ke internet layer dan User Datagram Protocol merupakan
protokol yang tidak bisa diandalkan bagi aplikasi-aplikasi yang tidak
memerlukan pengurutan TCP.
Internet Layer
Internet layer
menentukan format paket yang resmi dan protokol yang resmi yang disebut IP.
Tugas internet layer adalah mengirimkan paket-paket IP yang berisi informasi
tujuan paket tersebut. Disini diperlukan routing paket, sebab adanya
routing paket dapat menghindarkan terjadinya kemacetan pada waktu transmisi
data.
Internet
layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya :
• Internet Protokol (IP)
• Address Resolution Protokol (ARP)
• Internet Control Message Protokol (ICMP)
• Internet Group Message Protokol (IGMP)
• Internet Protokol (IP)
• Address Resolution Protokol (ARP)
• Internet Control Message Protokol (ICMP)
• Internet Group Message Protokol (IGMP)
Network Layer
Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama
dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam
suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke
suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.
Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama
dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam
suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke
suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment